TEMPO.CO, California - Di tengah-tengah kekacauan di Bumi, para ilmuwan menemukan harapan untuk kehidupan di planet lain. Para ilmuwan mengumumkan pada Kamis perihal penemuan tiga planet yang menjadi kandidat terbaik untuk dihuni di luar sistem tata surya kita.
Satelit NASA Kepler, yang mengawasi lebih dari 150 ribu bintang dengan harapan mengidentifikasi planet mirip Bumi, menemukan trio planet itu.
Dua planet, Kepler-62e dan Kepler-62f, dijelaskan dalam sebuah studi yang dirilis di jurnal Science. Mereka adalah bagian dari sistem lima planet yang memungkinkan untuk mendukung kehidupan. Hanya saja, letaknya sangat jauh.
Bintang induknya, yang setara peran Matahari bagi Bumi, dinamai nama Kepler-62, di mana planet-planet di sekitarnya dinamai dengan huruf-huruf di belakang angka.
Semakin kecil planet ini, semakin besar kemungkinannya berbatu dan semakin kecil kemungkinan terbuat dari gas, kata William Borucki, peneliti utama program Kepler di NASA Ames Research Center.
Jumat, 31 Oktober 2014
KEHEBATAN PESAWAT TANPA AWAK BUATAN INDONESIA, UAV WULUNG
l Wulung UAV (BMI) : Pesawat Tanpa Awak PengawaPerbatasan RI.
Disebutkan bahwa TNI AU tak lama lagi akan menggelar satu skadron PUNA
(Pesawat Udara Nirawak) sebagai wahana pengintai untuk wilayah
perbatasan RI – Malaysia di Kalimantan. Dan ikon utama skadron anyar TNI
AU ini adalah Wulung, jenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) buatan karya
anak bangsa.
Memang di dalam komposisi skadron UAV, TNI juga mencomot UAV modern asal Israel, Heron. Tapi bagi kami, sosok Wulung-lah yang lebih memikat untuk ditelusuri lebih jauh.
Mengapa ??
Alasannya adopsi UAV Wulung merupakan lompatan teknologi tinggi bagi kemandirian alutsista Dalam Negeri. Bila kita dapat menguasai teknologi UAV, maka bukan hal yang sulit bila nantinya Indonesia ingin mengembangkan UCAV (Unmanned Combat Aerial Vehicle) yang dipersenjatai.
Baik Heron dan Wulung, nantinya murni dihadirkan militer Indonesia sebagai pesawat pengintai. Sebagai wahana dengan muatan teknologi canggih, banyak sisi menarik dari Wulung yang dapat dikupas, diantaranya adalah sistem kendali dan komunikasi yang digunakan. “Ada banyak parameter yang dibutuhkan dalam menunjang operasional Wulung, tapi sistem kendali dan komunikasi data adalah yang paling menantang dalam pengembangannya,” ujar Mohamad Dahsyat, Kepala Bidang Teknologi Hankam Matra Udara BPPT kepada Indomiliter.com.
Sistem Kendali Wulung
Memang di dalam komposisi skadron UAV, TNI juga mencomot UAV modern asal Israel, Heron. Tapi bagi kami, sosok Wulung-lah yang lebih memikat untuk ditelusuri lebih jauh.
Mengapa ??
Alasannya adopsi UAV Wulung merupakan lompatan teknologi tinggi bagi kemandirian alutsista Dalam Negeri. Bila kita dapat menguasai teknologi UAV, maka bukan hal yang sulit bila nantinya Indonesia ingin mengembangkan UCAV (Unmanned Combat Aerial Vehicle) yang dipersenjatai.
Baik Heron dan Wulung, nantinya murni dihadirkan militer Indonesia sebagai pesawat pengintai. Sebagai wahana dengan muatan teknologi canggih, banyak sisi menarik dari Wulung yang dapat dikupas, diantaranya adalah sistem kendali dan komunikasi yang digunakan. “Ada banyak parameter yang dibutuhkan dalam menunjang operasional Wulung, tapi sistem kendali dan komunikasi data adalah yang paling menantang dalam pengembangannya,” ujar Mohamad Dahsyat, Kepala Bidang Teknologi Hankam Matra Udara BPPT kepada Indomiliter.com.
Sistem Kendali Wulung
Rabu, 29 Oktober 2014
Langganan:
Postingan (Atom)